INTI Club Unit Kelapa Gading

Jl. Musik Raya Lapangan Pos RW.10 Kelapa Gading Jakarta rabu dan sabtu 16.00 s/d 19.00 wib

Taekwondo INTI Club di Kejuaraan Delta Cup VI




Berbanggalah Taekwondo Indonesia, karena mendapatkan banyak bibit-bibit calon atlet nasional. Mereka diciptakan dan lahir dari sebuah pembinaan rutin di klub-klub yang tersebar disetiap daerah di Tanah Air, termasuk mengasah diri dengan mengikuti berbagai turnamen yang diselenggarakan klub maupun Pengurus provinsi sampai nasional. Mulai dari turnamen ataupun kejuaraan bersifat massal hingga kejuaraan resmi.

Disamping itu, dukungan orang tua atlet mendorong dan mendampingi anaknya menekuni Taekwondo juga harus menjadi penilaian tersendiri. Tanpa orang tua, pelatih baik privat maupun klub, maka jangan harap akan lahir calon-calon atlet berbakat di daerah, nasional sampai internasional.

Karena itulah, perlu adanya hubungan timbal balik yang harmonis antara berbagai stake holder di setiap cabang olahraga, khususnya taekwondo dalam upaya melahirkan calon atlet berprestasi untuk selanjutnya ditingkatkan prestasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi melalui pembinaan, latihan dan pertandingan yang intensif dan berkesinambungan.

Kejuaraan Taekwondo Delta Cup Open Tournament ke-6 yang diadakan pada tanggal 26-27 Nopember 2016 di gedung POPKI Cibubur dihadiri oleh Brigjen TNI Ivan R Pelealu,SE, Ketua Umum Pengprov TI DKI Jakarta (2016-2020). Team Takwondo INTI Club meraih juara umum 1 katagori pra kadet. Semoga pada event-event kejuaraan Taekwondo kedepan Taekwondo INTI Club lebih banyak lagi meraih prestasi yang patut dibanggakan bersama, Aamiin...



GASUKU UKT Taekwondo INTI Club




GASUKU dan UKT adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan didalam Taekwondo dalam hal untuk kenaikan tingkat sabuk bagi para Taekwondoin.

Selama 2 hari 1 malam yaitu tanggal 8 - 9 Oktober 2016 Taekwondo INTI Club telah menyelenggarakan kegiatan GASUKU UKT di cipayung puncak bogor jawa barat yang bertempat di Pondok Remaja PGI.

Kegiatan GASUKU UKT kali ini di ikuti oleh hampir seluruh Unit (Dojang) Taekwondo Club INTI Jakarta, tercatat ada 15 Unit (Dojang) Taekwondo Club INTI yang mengikuti kegiatan ini dan tentunya tak ketinggalan pula Unit (Dojang) Taekwondo INTI Kelapa Gading dan SMP 123 (Sadut) yang dibina oleh Sabeum NICCO telah dengan sukses mengikuti rangkaian kegiatan GASUKU UKT ini.

Berikut galeri foto lengkap kegiatan GASUKU UKT Taekwondo INTI Club selama 2 hari 1 malam tanggal 8-9 Oktober 2016 di Cipayung Puncak Bogor Jawa Barat : KLIK DISINI



Pastikan Miliki Jurus Jitu Untuk Lumpuhkan Lawan

 

Perawakan tidak kekar, namun siapa sangka Juana Wangsa Putri salah satu ikon dalam jagat olahraga beladiri; TAEKWONDO Indonesia paling tidak selama kurun waktu 1993-2006 semasa ia berkarier di taekwondo, sudah membuat banyak lawannya di arena tarung taekwondo nasional maupun dunia tumbang. Juana punya kaki kuat dan mampu menendang cepat bak kilat.

"Dulu, saat masih sering ikut pertandingan taekwondo, aku selalu berlatih supaya punya jurus yang terbaik untuk menjatuhkan lawan. Berlatih itu juga membuat mental kuat jika suatu saat harus menerima kekalahan," ujar Juana.

Menjadi atlet bela diri dan mampu membawa nama bangsa di ajang internasional, menurut Juana sebuah kebanggaan besar. Ia tidak perlu merasa minder, karena dirinya adalah wanita, bahkan dengan bentuk tubuh yang tidak terlalu tinggi dan kekar.

"Yang penting, saat latihan dan mulai menghadapi lawan, rasa percaya diri tetap dibangun dan satu sisi yang sangat penting, yaitu memiliki jurus yang paling jitu untuk membuat lawan kalah. Salah satu jurus pamungkas di taekwondo, yaitu punya tendangan maut yang bisa bikin lawan kendur nyali dan akhirnya kalah," ujar Juana.

"Ketika sudah yakin ingin jadi atlet, salah satunya bela diri taekwondo, artinya juga sudah siap berlatih. Pastikan apa yang dimiliki, seperti tendangan, adalah jurus yang jitu untuk melumpuhkan lawan. Kalau mau jitu harus terus dilatih. Cari tendangan yang terbaik dan diasah terus menerus," kata Juana.


(***tribunnews dot com )

Tip Mendidik Anak di Mata Mantan Atlet Olimpiade

Siapa tak kenal Susy Susanti, Yayuk Basuki, dan Juana Wangsa Putri,,,?
Tiga mantan atlet ini pernah sukses berprestasi mengharumkan nama Indonesia di ajang pertandingan olahraga international.

 

Jangan Paksa Anakmu
Terkadang orangtua ingin anaknya mengikuti jejak karier mereka. Segala upaya dilakukan agar nantinya si anak bisa menjadi sosok pribadi yang diinginkan orangtua. Cara ini ternyata justru dihindari bagi tiga mantan atlet kawakan ini dalam mendidik anak mereka. Seperti yang Susy Susanti, atlet bulutangkis yang pernah meraih emas di Olimpiade Barcelona 1992, ungkapkan saat ditemui FimelaFamily.com di acara P&G Road To Olympics 2012, "Saya memang mengenalkan olahraga, khususnya bulutangkis pada ketiga anak saya. Tapi, saya nggak ingin memaksa mereka jadi atlet di kemudian hari," ujarnya. Bagi Susy segala sesuatu yang dipaksakan hasilnya pasti nggak bagus. Anak akan merasa tertekan dan bisa saja justru jadi membenci segala hal yang dipaksakan kedua orangtuanya. Maka, untuk mencegah hal tersebut terjadi pada ketiga buah hatinya, Susy dan Alan Budikusuma, sang suami (juga mantan atlet) sering bermain bulutangkis bersama. Dari situ anak dengan sendirinya kenal, terbiasa, dan mencintai dunia bulutangkis tanpa ada paksaan.


Motivasi Bukan Obsesi
Sama halnya dengan Yayuk Basuki, petenis ranking 21 dunia pada 1997 ini,  juga nggak mau memaksa anaknya menjadi atlet. Menurut Yayuk, "Dilihat dari bakat dan keinginan anak saya, maka saya termotivasi untuk menjadikannya atlet. Tapi saya tidak terobsesi lho!,"ungkapnya. Pendidikan akademis tetap yang utama, ketertarikan anaknya pada dunia tenis hanya dijadikan pendidikan kedua. Yayuk dan suami yang sama-sama atlet tenis ini tentu memperkenalkan tenis dan olahraga lain pada anaknya. Namun mereka tetap membebaskan anak memilih sendiri olahraga favoritnya. Tanpa dipaksa, anak Yayuk justru jatuh cinta sendiri dengan tenis.

Kenalkan Olahraga Sejak Dini
Juana Wangsa Putri, atlet Taekwondo yang pernah dua kali bertarung di Olimpiade ini punya cerita yang sama dalam mendidik anak. Ibu dari dua putri ini mengenalkan semua cabang olahraga tanpa harus memaksa satu jenis olahraga tertentu yang harus mereka tekuni. Sejauh ini putri pertamanya yang baru berusia 4 tahun 2 bulan ini tertarik dengan olahraga senam, namun ia juga senang melihat pertandingan taekwondo. Sejauh ini Juana hanya mengajarkan etika dan budi pekerti bertanding, belum mengajarkan teknis dari olahraga yang disukai putrinya. Sedikit tip dari Juana bagi orangtua yang ingin menjadikan anaknya atlet adalah jangan pernah membatasi anak untuk berolahraga. Setelah memperkenalkan olahraga, lihatlah bakat dan kemauan anakmu, maka cabang yang ia sukai itulah yang perlu didukung.


(***sumber FimelaFamily dot com)

Taekwondo Sangat Bermanfaat Bagi Anak Anak


Saat ini taekwondo sangat digemari oleh masyarakat di berbagai usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai motivasi belajar taekwondo-pun juga beragam. Dari yang hanya sekedar untuk menjaga fisik agar tetap prima, untuk bekal bela diri, hingga motivasi untuk mengejar prestasi alias menjadi atlet taekwondo.

Meningkatnya animo masyarakat terhadap olah raga seni bela diri asal Korea ini, tidak lepas dari berbagai manfaat yang diperoleh. Salah satu manfaat tersebut dilihat dari segi kesehatan, yang berdasarkan penelitian ternyata olah raga taekwondo sangat baik untuk perkembangan otak. Sangat baik bagi otak dikarenakan olah raga ini memiliki perpaduan sinergis antara ketahanan, keseimbangan, kecepatan, kelincahan dan strategi yang memerlukan determinasi dan konsentrasi tinggi dalam gerakan-gerakannya.
Bagi para orang tua, membekali putra-putrinya yang berusia dini dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatan olah raga taekwondo, tentu sangat banyak manfaatnya. Namun demikian, perkembangan psikomotorik anak yang terus meningkat dan dinamis perlu diperhatikan pula oleh para pelatih. Secara psikologis dan teknis tentu saja berbeda mengajarkan anak berlatih taekwondo dengan anak usia remaja atau dewasa. Dalam konteks ini, dibutuhkan kaidah-kadiah pembelajaran multilateral tentang latihan taekwondo bagi anak usia dini dengan baik. Walaupun dalam pelaksanaannya, latihan taekwondo tetap berpegang teguh pada prinsip dasar dan teknik gerakan, namun para pelatih juga sebaiknya memperhatikan sejauhmana program latihan juga tetap memberikan manfaat pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab secara kognitif, anak-anak khususnya anak usia dini membutuhkan ruang yang menyenangkan untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang terus belajar dan bermain.
Berlatih taekwondo adalah salah satu aktivitas belajar yang memerlukan konsentrasi. Pelajarannya dapat disesuaikan dengan usia anak dan tingkat keahliannya. Seorang anak dapat belajar taekwondo dari gerakan-gerakan ringan seperti gerakan dasar dan jurus, setelah itu jika sudah mencukupi umurnya, maka dapat ditambah porsinya. Keahlian yang mendasar dan terus dipelajari, tentunya bagi anak dapat meningkatkan koordinasi gerak, kondisi fisik, fleksibilitas, keseimbangan dan kecerdasan mental.
Berlatih taekwondo bagi anak juga dapat pengembangan moral dan personaliti anak dengan baik. Dalam kaitan ini, anak-anak dapat belajar menghormati diri mereka sendiri dan juga orang lain, belajar konsentrasi lebih tinggi dan meningkatkan disiplin diri serta pengendalian diri karena senantiasa ditempa dalam semangat sportifitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan terhadap sesama. Disiplin diri yang dibangun sebagai hasil dari belajar dan melatih teknik, biasanya terbawa didalam kehidupan sehari-hari anak tersebut, misalnya di sekolah. Dimana ia akan belajar konsentrasi dan fokus pada sasaran untuk mencapai tujuan prestasi belajarnya.


Manfaat taekwondo lainnya bagi anak-anak adalah meningkatkan daya tahan dan perkembangan fisik anak secara sehat. Sebab dalam latihan, biasanya pelatih kerap mengajarkan kepada anak-anak untuk membiasakan diri bergerak secara dinamis. Yakni bermain sambil berlari, menendang, menghafal jurus dan sebagainya serta mendokrin untuk makan-makanan yang sehat dan bergizi agar memiliki fisik yang kuat. Dengan kebiasaan berlatih seperti itu, secara positif anak akan terbentuk nalurinya untuk menuruti nasehat pelatih agar sejak dini belajar hidup sehat.

Selain itu, taekwondo juga mengajarkan kepada anak untuk belajar Respek, menghormati orang lain dan berjiwa besar mengakui kekurangan diri sejak dini.  Kebiasaan berlatih, bertarung dan bertanding secara sportif, tentu mengajarkan anak-anak untuk menghormati kelebihan diri dan kekurangan orang lain.

Disamping itu kelebihan yang dimiliki anak tentu akan menambah kepercayaan diri, sebaliknya kekurangan yang dimiliki, akan dengan terbiasa menyadarkan kepada anak bahwa dalam kehidupan persaingan antar individu sangat tinggi. Jika sudah begitu maka anak akan terbiasa untuk terus memperbaiki dan meningkatkan potensi dirinya.
Berlatih taekwondo sejak dini juga akan melatih anak untuk memiliki kebangaan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, dikarenakan anak-anak dapat merasa ia memiliki keterampilan khusus di cabang olah raga ini. Yakni menguasai hal-hal tertentu yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Taekwondo melatih mereka untuk membentuk kepercayaan diri itu. Namun demikian, pelatih tentu saja harus menyadari bahwa proses pembentukan kepercayaan diri anak-anak juga harus dibarengi dengan tantangan melatih mental dan moral anak. Yakni bagaimana membuat anak tetap baik dan tidak sombong dengan kelebihannya itu.
Manfaat lain taekwondo bagi anak-anak juga membentuk keberanian dalam diri. Jika seorang anak selalu takut, dia akan merasa kurang mampu menghadapi lingkungannya. Belajar taekwondo akan membantu anak-anak menghadapi ketakutan mereka dan mengalahkannya. Konsekwensi dari berhasilnya anak-anak mengalahkan rasa takutnya, maka mereka akan terbiasa untuk tidak akan takut mencoba hal-hal yang baru.
Dari kesemua itu, yang paling penting adalah taekwondo pada prinsipnya mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah menyerah dan bahwa mereka dapat berhasil jika mereka bertahan dan mau tetap berusaha.

Jadi adalah tepat bagi orang tua yang telah memasukkan anaknya untuk ditempa mental dan kepribadiannya ke dalam klub-klub taekwondo. Dan bagi para orang tua yang  hendak mengikutsertakan putra-putrinya untuk membentuk dan meningkatkan karakter dan kepribadian tumbuh kembang anak secara positif sesuai dengan minat dan hoby anaknya, maka taekwondo adalah salah satu pilihan yang tepat untuk itu.



(***taekwondoindonesianews)

9 Alasan Mengapa Anak Harus Belajar Beladiri



Banyak orangtua berpikir bahwa  buahhati mereka akan menjadi keras, brutal, dan kasar jika mereka membawa buah hati mereka belajar bela diri. Padahal, ada banyak hal positif loh untuk buah hati jika mereka berlatih beladiri sejak usia dini. Berikut adalah beberapa manfaat beladiri
  1. Melatih daya tahan tubuh anak
    Latihan secara intensif dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh, kekuatan otot, dan memperkuat daya tahan tubuh anak.
  1. Disiplin
    Definisi ‘disiplin’ disini adalah melakukan apa yang harus dilakukan oleh anak-anak walaupun mereka tidak ingin melakukannya. Berlatih bela diri mengajarkan anak-anak untuk mengontrol diri dan konsentrasi. Banyak jenis beladiri yang mengajarkan teknik khusus dengan pelatih profesional untuk tetap ‘fokus’ pada penguasaan teknik yang tepat.
  1. Fokus pada Tujuan
    Semakin hebat seseorang dalam bela diri, semakin tinggi peringkat yang akan dicapai. Peringkat sering dilambangkan dengan menggunakan sabuk berwarna. Hal ini akan merangsang dan melatih otak pada anak untuk menetapkan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi.
  1. Percaya diri
    Dengan seni bela diri, tantangan kecil yang berhasil mereka hadapi membuat keahlian mereka bertambah. Mereka berhasil mengatasi tantangan karena mereka mau berlatih keras. Dengan demikian, mereka dapat yakin dengan kemampuan mereka dan menjadi percaya diri.
  1. Hormat pada Orang Lain
    Kebanyakan pelatihan seni bela diri mengajarkan untuk menghormati orang dari sisi usia, pangkat, keahlian, dan pengalaman. Dengan demikian, anak akan belajar bagaimana memperlakukan orang dengan hormat, bahkan di luar tempat latihan.
  1. Balance
    Berlatih bela diri dapat melatih rasa keseimbangan anak.
  1. Konsentrasi di Bawah Tekanan
    Bela diri secara tidak langsung mengajarkan untuk berkonsentrasi di bawah tekanan. Hal ini sangat penting mengingat kadang kehidupannya nanti akan menghadapi tekanan-tekanan tertentu.
  1. Menghilangkan Stress
    Anak dapat menyalurkan energi mereka melalui bela diri. Selain itu, berkeringat adalah cara yang bagus untuk meredakan kemarahan, dan menjaga mereka tenang. Beberapa seni bela diri memiliki teriakan khas. Berteriak dapat melepaskan ketegangan saraf dan energi.
  1. Menjaga Diri
    Orang tua tidak mungkin selalu mendampingi anak 24 jam sehari. Bela diri dapat membantu menjaga anak dari tindak kekerasan.


(***buahhatiku dot com)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com